Postingan ini merupakan lanjutan dari postingan
saya yang sebelumnya. Berikut ini adalah Lanjutan dari aplikasi utama dari
arsitektur web.
Semantic Web
Summary
Pengertian Semantic Web (Web Semantik) atau
Definisi Semantic Web adalah pengembangan dari World Wide Web di mana makna semantik dari informasi di
web didefinisikan, sehingga memungkinkan mesin untuk memprosesnya. Semantic Web
berasal dari World Wide Web Konsorsium
dari Web sebagai media universal data, informasi, dan pertukaran pengetahuan.
Semantic Web terdiri dari seperangkat prinsip-prinsip desain, kelompok kerja
kolaboratif, dan berbagai teknologi. Beberapa elemen dari Semantic Web yang
dinyatakan sebagai calon masa depan dan unsur-unsur lain dari Semantic Web
disajikan dalam spesifikasi formal dimaksudkan untuk memberikan deskripsi
formal konsep, istilah, dan hubungan dalam satu domain tertentu.
Istilah Web Semantik itu sendiri diperkenalkan
oleh Tim Berners-Lee, penemu World Wide Web. Sekarang, prinsip web semantik
disebut-sebut akan muncul pada Web 3.0, generasi ketiga dari World Wide Web.
Bahkan Web 3.0 itu sendiri sering disamakan dengan Web Semantik. WebSemantik
menggunakan XML, XMLS (XMLSchema), RDF, RDFS (Resources Description Framework
Schema) dan OWL.
1. XML (Extensible Markup Language)
adalah bahasa markup untuk keperluan umum yang disarankan oleh W3C (World Wide
Web Consortium) untuk membuat dokumen
markup keperluan pertukaran data antar sistem yang beraneka ragam. XML
merupakan kelanjutan dari HTML (HyperText Markup Language) yang merupakan bahasa
standar untuk melacak Internet.
2. RDF (Resource Description
Framework)adalah standar W3C untuk
mendeskripsikan Web resources, seperti title, author, modification date,
content, dan copyright information dari Web page.
3. OWL (Web Ontology Language) adalah
salah satu bentuk ontology yang memang dirancang dengan tujuan untuk digunakan
oleh aplikasi yang perlu memproses isi informasi ketimbang menampilkan
informasi untuk konsumsi manusia. OWL merupakan rekomendasi W3C (World Wide Web
Consortium) dalam penulisan ontology untuk web untuk web semantic. OWL
dituliskan dalam syntax XML (eXtended Markup Language). Selain XML dalam OWL
digunakan juga bahasa XMLS (XML Schema), RDF (Resource Description Framework)
dan RDFS (RDF Schema) dan OWL itu sendiri.
4. Microformats adalah salah satu cara
menambahkan penandaan sederhana agar tiap data mudah terbaca oleh manusia
seperti peristiwa, rincian kontak atau lokasi pada halaman web sehingga
informasi di dalamnya dapat diekstraksi oleh perangkat lunak dan diindeks,
dicari, disimpan, bertukaran-referensi, atau dikombinasi. Secara teknis,
hal-hal tersebut adalah bagian dari penandaan semantik yang hanya menggunakan
standar “Plain Old Semantic (X)HTML” (yaitu “POSH”) saja dengan nilai “rel” dan
satu set penamaan-kelas yang umum. Mereka digunakan dengan terbuka dan
tersedia, bebas bagi siapa saja.
5. Microdata adalah Spesifikasi HTML
yang berbasisi WHATWG yang digunakan untuk sarang simentik pada konten di
halaman web. Microdata membantu teknologi seperti mesin pencari dan web crawler
lebih memahami informasi apa yang terkandung dalam halaman web, menyediakan
hasil pencarian yang lebih baik. Microdata adalah upaya untuk menyediakan cara
sederhana annotating elemen HTML dengan tag dapat dibaca oleh mesin daripada
pendekatan serupa menggunakan RDFa dan Microformats.
Web Semantik merujuk kepada kemampuan aplikasi
komputer untuk lebih memahami bahasa manusia, bukan hanya bahasa yang baku dari
para penggunanya tetapi juga bahasa yang lebih kompleks, seperti dalam bahasa
percakapan sehingga memudahkan penggunanya untuk berkomunikasi dengan mesin.
Web Semantik dapat mengolah bahasa dan mengenali homonim, sinonim, atau atribut
yang berbeda pada suatu database.
Web Security
Web Security adalah tata cara mengamankan
aplikasi web yg dikelola, biasanya yg bertanggung jawab melakukannya adalah
pengelola aplikasi web tsb. Saat ini, ada beberapa jenis serangan yang sangat
rentan pada website-website. Serangan-serangan ini juga termasuk serangan yang
sangat sering digunakan oleh peretas untuk mengacak-acak sebuah website.
Diantaranya adalah: Sql Injection, XSS ( Cross Site Scripting), LFI ( Local
File Inclusion ) dan RFI (Remote File Inclusion ).
SQL Injection
SQL Injection adalah kode injeksi teknik yang
memanfaatkan kelemahan keamanan yang terjadi pada lapisan aplikasi database.
kerentanan ini hadir ketika masukan pengguna tidak benar baik disaring untuk
menghindari karakter string literal tertanam dalam pernyataan SQL atau masukan
pengguna tidak kuat diketik dan dengan demikian tak terduga dieksekusi. Ini
adalah sebuah instance dari kelas yang lebih umum dari kerentanan yang dapat
terjadi kapan pun salah satu bahasa pemrograman atau script yang tertanam di
dalam yang lain. serangan injeksi SQL juga dikenal sebagai serangan penyisipan
SQL.
Cross-site scripting (XSS) adalah jenis
kerentanan keamanan komputer biasanya ditemukan di aplikasi web yang
memungkinkan penyerang berbahaya untuk menyuntik script sisi klien ke dalam
halaman web dilihat oleh pengguna lain. Sebuah kerentanan dieksploitasi
scripting lintas situs dapat digunakan oleh penyerang untuk mem-bypass akses
kontrol seperti kebijakan asal-usul yang sama. Cross-site scripting dilakukan
di situs Web adalah sekitar 80% dari semua kerentanan keamanan didokumentasikan
oleh Symantec pada 2007. Dampak beragam, mulai dari gangguan kecil dengan
risiko keamanan yang signifikan, tergantung pada kepekaan data ditangani oleh
situs rentan, dan sifat dari setiap mitigasi keamanan dilaksanakan oleh pemilik
situs.
RFI
RFI memungkinkan penyerang untuk menyertakan
file jarak jauh yang biasanya melalui sebuah script di server web. Kerentanan
terjadi karena penggunaan input yang diberikan pengguna tanpa validasi yang
tepat. Hal ini dapat mengakibatkan sesuatu yang minimal keluaran isi file,
tetapi tergantung pada beratnya, untuk daftar beberapa itu bisa mengarah pada:
* Kode
eksekusi pada server web
* Kode
eksekusi di sisi-klien seperti Javascript yang dapat menyebabkan serangan lain
seperti situs cross scripting (XSS).
* Denial of
Service (DoS)
* Pencurian
Data / Manipulasi
LFI
Metode yang memanfaatkan kelemahan script PHP
include(), include_once(), require(), require_once() yang variabel nya tidak dideklarasikan
dengan sempurna. Dengan LFI seorang attacker dapat menginclude kan file yang
berada di dalam server yang bersangkutan.
Pada
dasarnya, strategi pengamanan web yang dapat kita lakukan di antaranya sebagai
berikut:
1.
Pemilihan Sistem Operasi (OS), Setting Server, dan Desain Aplikasi
Salah satu hal penting yang harus dicermati
adalah pemilihan sistem operasi (OS). Seberapa besar pengamanan yang dibutuhkan
sangat berhubungan dengan sistem operasi
2. Instalasi Patch
Idealnya, software yang kita pakai mestinya
sudah sempurna sejak awal. Namun kenyataannya tidak pernah ada software yang
benar-benar 100% bugs free. Ada saja bagian program yang rawan keamanan. Pada
saat kerawanan tersebut ditemukan biasanya perusahaan pembuat software akan
mengeluarkan aplikasi baru untuk memperbaiki kesalahan software terdahulu.
Aplikasi inilah yang dikenal dengan nama patchPenerapan patch ini harus
dilakukan pada sistem operasi, server web, add on, maupun file-file komponen
lain yang terintegrasi dengan web
3. Kontrol Akses
Penentuan siapa yang dapat mengakses server
harus dilakukan dengan menggunakan kontrol akses, baik dengan autentikasi
maupun otorisasi. Autentikasi adalah proses validasi identitas yang dilakukan
dengan membandingkan data user yang dikirim dengan data yang terdapat dalam
database. Setelah melakukan autentikasi, langkah selanjutnya yaitu melakukan
otorisasi yang merupakan proses untuk menentukan apakah pengguna memiliki ijin
untuk melakukan tindakan yang diminta.
4. Audit dan Log File
Audit diperlukan untuk menunjang cara-cara
pengamanan yang telah dijelaskan di atas. Proses monitoring aktivitas tertentu
seperti usaha login (berhasil atau gagal), dan kemudian menuliskannya ke dalam
log ini merupakan proses audit.
5. Menerapkan Kriptografi
Kemungkinan attacker untuk melakukan tindakan
kriminal dengan mencuri data sensitif seperti password, e-mail atau nomor kartu
kredit sangat besar kemungkinannya. Untuk menjaga informasi semacam ini tetap
aman, diperlukan enkripsi yang membuat plaintext menjadi ciphertext (teks yang
tidak terbaca akibat proses enkripsi). Proses kebalikan dari enkripsi yaitu
deskripsi. Ilmu yang mempelajari tentang keamanan informasi inilah yang disebut
kriptografi.
Sumber:
http://wicaksonoriyana.blogspot.com/2014/04/arsitektur-website-dan-aplikasi-utama.html
No comments:
Post a Comment